PM Belanda: Penting, Berinvestasi Orang muda Indonesia ke Belanda!
JAKARTA, KOMPAS.com - Lebih dari seratus anggota dari Holland Alumni Network (Jaringan Alumni Belanda) bertemu dengan Mark Rutte, Perdana Menteri Belanda, di Erasmushuis Jakarta, Kamis (20/11/2013) kemarin. Mereka membahas nilai tambah pengalaman pendidikan di Belanda dan peran jaringan alumni dalam hubungan bilateral antara kedua negara saat ini dan di masa depan.
Didampingi lebih dari seratus pemimpin perusahaan Belanda dan Menteri Perdagangan, serta Menteri Pertanian, misi dagang dipimpin oleh Rutte kali ini merupakan misi dagang Belanda terbesar yang pernah ke Indonesia selama ini. Pada pertemuan yang digelar oleh Nuffic Neso Indonesia itu Rutte menyatakan bahwa tujuan kedatangannya adalah mengembangkan hubungan ke depan dengan Indonesia, tempat para alumni Belanda memainkan peran penting sebagai duta bagi kedua negara.
"Itulah mengapa sangat penting bagi kita untuk terus berinvestasi dalam program-program yang memungkinkan orang muda Indonesia pergi ke Belanda untuk belajar dan mengenal negara Belanda," ujar Rutte.
"Anda adalah bukti hidup bahwa hal ini memberikan tiga manfaat sekaligus. Bagi Anda dan karir Anda, serta untuk Indonesia, dan untuk Belanda juga. Karena dari setiap mahasiswa Indonesia yang baru lulus dari Belanda, kita memperoleh duta besar di sebuah negara yang selalu dan sangat penting bagi kami," tambahnya kepada para alumni.
Pada diskusi itu terungkap, bahwa banyak peran yang dapat dimainkan para alumni dalam menghubungkan Indonesia dan Belanda di sektor-sektor seperti pengelolaan air, logistik, hukum dan pendidikan tinggi. Semua pihak terkait menyimpulkan bahwa meskipun alumni perlu banyak dukungan dalam menjalankan peran mereka sebagai duta negara, mereka sangat antusias dalam memainkan peran yang sangat aktif dalam pengembangan lebih lanjut hubungan bilateral.
Selain Perdana Menteri Belanda, acara Holland Alumni ini juga dihadiri oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, Mohammad Nuh, Duta Besar Belanda Tjeerd de Zwaan, dan Duta Besar Indonesia untuk Belanda, Retno Marsudi. Beberapa Holland Alumni yang hadir terlihat tokoh penting diantaranya Arifin Siregar, mantan Menteri Perdagangan RI yang juga mantan Gubernur Bank Indonesia.
Staf Promosi Pendidikan Nuffic Neso Indonesia Inty Dienasari menjelaskan, Holland Alumni Network yang dikelola oleh Nuffic Neso Indonesia bertujuan untuk mengatur dan memfasilitasi jaringan internasional alumni Belanda, calon alumni, Asosiasi Holland Alumni, lembaga pendidikan tinggi Belanda dan organisasi terkait di seluruh dunia. Di Indonesia, jaringan Alumni Belanda ini beranggotakan lebih dari 6.700 warga Indonesia yang telah belajar di Belanda. Nuffic Neso Indonesia di Jakarta dan IKANED (Ikatan Alumni Netherlands) bersama-sama mengkoordinir jaringan alumni ini di Indonesia.
"Mereka saling menggambarkan bagaimana pengalaman belajar di Belanda telah mengajarkan mereka untuk menjadi pemikir kreatif dan inovatif secara akademis di dalam kelas internasional. Pengalaman mereka sebagai professional yang pernah bekerja di perusahaan-perusahaan di Belanda, menjadikan mereka harus terbiasa dengan situasi yang kompetitif dengan budaya yang egaliter," ujar Inty.
Untuk mendukung tujuan tersebut, lanjut Inty, Nuffic Neso Indonesia saat ini menyediakan informasi dan konsultasi secara cuma-cuma mengenai lebih dari 1.700 program studi yang diberikan dalam bahasa Inggris. Neso Indonesia juga memprakarsai dan memfasilitasi kerja sama di bidang pendidikan tinggi antara institusi di Indonesia dan Belanda. Bersama dengan Kedutaan Besar Kerajaan Belanda di Indonesia, setiap tahun Neso Indonesia menawarkan program beasiswa bagi sekitar 250 warga negara Indonesia dalam bentuk program master dan pelatihan.
Source: http://edukasi.kompas.com/read/2013/11/21/1529003/PM.Belanda.Penting.Berinvestasi.Orang.muda.Indonesia.ke.Belanda.
0 comments:
Post a Comment